Kenaikan Harga Premium dikabarkan akan terjadi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, apakah kebijakan untuk menaikan harga premium sudah tepat untuk dilakukan atau malah dapat menyengsarakan rakyat kecil. Pihak Istana Kepresidenan akhirnya berkomentar atas berkembanganya isu penundaan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) khususnya jenis Premium. Ahmad Erani Yustika, seorang staf khusus Presiden bidang Ekonomi mengatakan bahwa ada keputusan Presiden Jokowi dalam kebijaka utnuk menunda menaikan harga BBM jenis premium tersebut.
Erani juga menjelaskan bahwa ada sebanyak 3 poin penitng yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo yang pada akhirnya memaksa Ignasius Jonan, menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunda untuk emnaikan harga BBM jenis Premium tersebut.
Poin pertama adalah Presiden Jokowi Meminta untuk mengkaji terhadap arah perubahan harga minyak internasional termasuk pada neraca minyak dan gas bumi secara ekseluruhan ujar Erani dalam pesan singkat yang disampaikan kepada media. yang kedua, Presiden Jokowi meminta pada Kemenkeu untuk menganalisis kondisi fiskal dalam ketahanan harga BBM. dan poin ketiga adalah Presiden Joko WIdodo ingin memprioritaskan untuk menstabilkan dan menjaga daya beli masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar